Menu Tutup

SMK Stella Maris Labuan Bajo mengadakan Sosialisasi dan Koordinasi SMK Pusat Keunggulan

“Sekolah kita perlu menerapkan kurikulum Paradigma Baru dengan menguatkan Softskill dan Base Learning Project agar tercipta Link and Match dengan DUDI”

Romo Kornelis Hardin, Pr

RAPAT SOSIALISASI DAN KOORDINASI PENGEMBANGAN SMK PUSAT KEUNGGULAN

Sekolah Pusat Keunggulan, SMK Stella Maris Labuan Bajo melaksanakan sosialisasi dan koordinasi pengembangan SMK PK. Rapat itu dihadiri oleh perwakilan dari DUDI, Perwakilan Poltek Negeri Bali sebagai Perguruan Tinggi Pendamping, KORWAS, Ketua Komite dan Pengawas Pembina. Opening Ceremony dilaksanakan dengan amat kulturistik. Mulai dari sekolah sampai Hotel Sekolah diwarnai dengan tarian adat Manggarai. Seluruh guru dan tenaga pendidik menggunakan pakaian adat Manggarai. Keindahan adat Manggarai dibawakan dengan begitu lihai oleh para siswa-siswi kelas XI yang tergabung dalam kelompok sanggar “ntala gewang”. Ada kelompok penari dan adat kelompok “caci”. Hal itu dilakukan selain untuk melestarikan adat dan budaya Manggarai, juga sebagai inkulturasi-kontekstual dari aspek pedagogis SMK Stella Maris Labuan Bajo.

Mai Neki Weki

Wa’n koe’n Eta’n Tu’a

Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan, aspek eksplorasi budaya yang kontekstual menjadi suatu keniscayaan. Dengan adanya aktus adat Manggarai dalam run down acara yang dilaksanakan, secara tersirat terungkap akan keharusan eksploratif para guru dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada peserta didik. Ada nilai keindahan yang luhur dalam setiap budaya. Keindahan itu harus diwariskan agar tidak hilang dan bisa dinikmati lagi oleh generasi penerus.

Siswa Kelas XI SMK Stella Maris Labuan Bajo

Masalah yang cukup merisaukan Sekolah Menengah Kejuruan adalah fenomena lulusan yang tidak terserap ke dunia kerja dan dunia industri. Hal itu terjadi karena lulusan dari suatu satuan pendidikan (SMK) tidak bisa memenuhi atau tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri (DUDI). Ketidaksesuaian antara kurikulum SMK dengan kebutuhan DUDI menimbulkan rasa tidak percaya terhadap kompetensi lulusan (output), sehingga eksesnya adalah tingginya angka pengangguran. Rasa ketidakpercayaan terhadap lulusan SMK dapat dilihat secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ambil contoh, ada beberapa perusahaan atau industri yang mendirikan Sekolah sendiri, baik itu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, atau pun Perguruan Tinggi. Fenomena itu muncul karena rasa tidak percaya terhadap satuan pendidikan dan lulusan dari satuan pendidikan yang ada.

Memahami fenomena di atas maka SMK PK Stella Maris Labuan Bajo membahas penerapan kurikulum paradigma baru. Penekanan pada pengajaran peserta didik adalah vokasi, dengan menguatkan softskill dan base learning project. Hal itu dilakukan agar bisa tercipta Link and Match dengan DUDI. Penekanan dalam merealisasikan Link and Match dengan DUDI dilakukan agar tidak ada kesenjangan antara kompetensi yang dibutuhkan DUDI dengan kompetensi yang diajarkan oleh Sekolah. Keselarasan antara kebutuhan DUDI dengan kurikulum Sekolah niscaya dan diharapkan bisa menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan standar DUDI dan siap kerja. Dengan demikian, langkah-langkah positif dalam rapat sosialisasi dan koordinasi pengembangan SMK PK harus didukung oleh pihak eksternal. Pemerintah Daerah setempat sangat diharapkan untuk selalu siap membantu dengan memfasilitasi segala kebutuhan Sekolah dalam penyelarasan dengan kurikulum. Amat baik jika Pemerintah Daerah dengan Sekolah bergandengan tangan, karena program yang sedang dilaksanakan Sekolah saat ini adalah untuk mengurangi angka pengangguran dan menekan kemiskinan.

Pihak Sekolah dengan pihak eksternal harus berjalan bersama untuk menyukseskan program yang sedang dilaksanakan SMK PK.

Selain dukungan dari pemerintah, SMK PK Stella Maris Labuan Bajo mendapat dukungan dari Perguruan Tinggi Pendamping, yang diwakili oleh Nyoman Indah Kusuma Dewi, SE., MBA., Ph.D “Kami dari Poltek Negeri Bali merasa bangga bisa ikut dengan kegiatan yang dilaksanakan SMK Stella Maris. Kami juga merasa terhormat karena dipercayakan untuk menjadi pendamping dalam program SMK Pusat Keunggulan” pungkas beliau. Bapak Gita Mahardika Pamuli, SST.Par, perwakilan dari BBPPMPV BisPar, menegaskan hal serupa, “Mari kita kabarkan kepada publik tetang kabar gembira ini (program Sekolah Pusat Keunggulan). Kita berhadapan dengan pembelajaran paradigma baru. Dalam pembelajaran Paradigma Baru kita harus mengenal peserta didik secara personal, seperti bakat, minat, dan kompetensi. Profil Pelajar Pancasila harus selalu terintegrasi dengan seluruh aspek kehidupan agar bersifat holistik. Sangat luar biasa sosialisasi dan koordinasi ini dan terima kasih sudah menyertakan saya dari awal.”

Dukungan juga diberikan oleh Bapak Markus Randu sebagai Ketua komite dan mewakili orang tua atau wali peserta didik. Demikian juga dari ketua Yayasan Sukma Manggarai Barat yang mengapresiasi pencapaian SMK Stella Maris sebagai SMK Pusat Keunggulan. Semua dukungan, apresiasi, dan partisipasi dari berbagai komponen merupakan akumulasi kesadaran akan pentingnya pendidikan yang sungguh mendidik dan memanusiakan. SMK Stella Maris Labuan Bajo, menyimbolkan suatu konsientisasi atau penyadaran bahwa lembaga pendidikan memiliki peran yang sentral dan harus ikut ambil bagian dalam memberantas pengangguran dan kemiskinan sesuai amanah Undang-Undang, serta demi kebaikan bersama.

Bapak Felix, perwakilan dari Hotel Jayakarta.

Namun, untuk merealisasikan program itu bukanlah hal mudah, dibutuhkan keseriusan dan prinsip yang kuat. Afirmasi tentang banyaknya lulusan SMK yang menganggur dinyatakan oleh perwakilan dari Jayakarta Hotel (DUDI), Bapak Felix. Beliau menyatakan bahwa memang benar apa yang terjadi pada lulusan SMK banyak yang tidak terserap di dunia kerja dan dunia industri. Dengan demikian beliau mendukung program yang dilakukan Sekolah, pungkas beliau “Terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengundang kami dalam kegiatan ini. Memang benar bahwa banyak lulusan SMK yang masih menganggur. Sudah lama kami menjalin kerja sama dengan SMK Stella Maris dan kami menyaksikan sendiri bahwa ada peningkatan dan perkembangan selama ini. Sekarang ada beberapa sekolah yang merasa tersaingi dengan SMK Stella Maris. Apalagi sekarang sudah menyandang gelar SMK Pusat Keunggulan. Saya sendiri mengakui bahwa hanya SMK Stella Maris yang melakukan kegiatan yang amat baik yaitu, mengenalkan siswa-siswa dari program perhotelan dengan DUDI. Kami siap untuk membantu dan bekerja sama dengan setiap program yang dilaksanakan Sekolah ini.

Walaupun baru hari pertama, semua civitas SMK Stella Maris semangat dan optimis dalam menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan. Tidak henti-hentinya diharapkan dukungan dan partisipasi dari pihak mana pun dalam melancarkan program Kemendikbud tersebut. Mari, bergandeng tangan dan berlangkah dalam membangun pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus.

Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *