Dua staf pengajar SMKS Stella Maris, yaitu Sil Joni dan Rio Berckmans meraih podium tertinggi dalam ajang lomba menulis ‘Berita Kisah (Feature) dalam rangka memakna Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2024. Nama-nama para juara dalam lomba itu dibacakan secara resmi oleh Ketua Seksi Publikasi PGRI Manggarai Barat (Mabar), ibu Yuliana Tati Hariyatin seusai apel Peringatan HGN di lapangan SMAK St. Ignatius Loyola , Senin (25/11/2024).
Tulisan Sil Joni berjudul “Lidi Itu Telah Patah”, dinilai sebagai yang terbaik. Dengan demikian Sil Joni keluar sebagai ‘pemenang pertama’ dan berhak mendapat penghargaan berupa ‘sertifikat dan uang tunai sebesar Rp750.000. Sedangkan tulisan berjudul “Jantung Itu Bernama Pak Vinsen” buah pena dari Rio Berckmans meraih posisi tiga serta berhak mendapat apresiasi berupa Sertifikat dan uang tunai sebesar Rp250.000.
Pemgumuman dan pemberian hadiah disaksikan oleh Sekretaris Daerah Mabar, pak Hans Sodo dan ribuan guru yang memadati panggung dan lapangan SMAK St. Ignatius Loyola. Hadiah untuk peringkat pertama diberikan secara langsung oleh pak Hans, Sekda Mabar.
Aura bahagia terpancar jelas dari wajah para juara dalam momen itu, termasuk Sil Joni. Senyum sumringah terus menghiasi wajahnya ketika berjabat tangan dengan kenalan dan sahabat yang pada umumnya anggota PGRI Mabar, ranting Kec. Komodo.
Kepada media ini, guru senior itu menyampakan rasa bangga dan syukur atas pencapaian itu. “Tentu saja, saya merasa bersyukur dan bangga dengan prestasi ini’. Kerja keras selama ini, membuahkan hasil”, tutur alumni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero itu.
Tetapi, bagi Sil, menjadi ‘juara’ bukan tujuan utama dalam menekuni dunia menulis. Yang paling penting adalah dirinya bisa berbagi hal baik kepada sesama melaui medium tulisan yang dihasilkannya. “Terus terang, sebetulnya saya tidak terlalu terobsesi dengan predikat juara. Bagi saya, menulis itu adalah sarana berbagi hal baik kepada sesama”, tegas guru Agama Katolik ini.
Kendati demikian, apresiasi yang diberikan panitia Lomba ini, memompa spiritnya untuk tak jedah dan lelah dalam berkarya. Ada sebuah tanggung jawab besar di balik penghargaan itu. “Saya memikul tanggung jawab besar untuk terus konsisten bergulat dengan dunia literasi ini. Saya termotivasi melalui penghargaan yang saya terima hari ini untuk terus bergiat dalam bidang tulis-menulis”, ujar pria yang pernah berhasrat menjadi pastor Katolik ini.
Untuk diketahui bahwa tim Juri dalam Lomba menulis Feature ini, bukan kumpulan sosok amatir. Tiga orang dewan juri hebat itu adalah Prof. Felix Tans, Dr. Mantovani Tapung, dan Kornelis Rahalaka. Nama-nama besar dalam bidang literasi ini menjadi garansi hadirnya sisi obyektivitas dan independensi dalam penilaian.