Di Meja Makan, SMK Stella Maris Juga Bisa

Oleh: Sil Joni*

“SMK bisa”, bukan sekadar slogan yang tak punya daya tendang. Semboyan itu telah mengalirkan spirit dan memompa motivasi untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.

SMK di republik ini, seolah ‘ditakdirkan’ untuk bisa memproduksi sesuatu. Kreativitas digenjot sedemikian agar membawa berkat kepada sesama. Sekolah kejuruan punya ‘kapital’ yang cukup untuk menghasilkan sesuatu yang berguna baik untuk diri maupun komunitas yang lebih luas.

‘Mandul’ adalah kata yang ‘tidak boleh ada’ di SMK. Para siswa tidak diperkenankan untuk mengidap semacam ‘penyakit impoten, lemah syahwat’. Mereka harus produktif.

Tugas guru adalah ‘menolong siswa’ untuk bisa mengaktualisasikan potensinya secara kreatif. Parameter keberhasilan siswa SMK adalah ‘karya nyata’. Ada produk yang bisa dipasarkan. Pembelajaran di sekolah harus ‘berbuah karya’ yang bermanfaat secara ekonomis.

Terdorong oleh ‘spirit berbuah’ itulah, para siswa Kelas XII program Perhotelan SMK Stella Maris ‘tampil all out’ dalam asesmen akhir yang dikemas dalam bentuk Project Based Learning (PJBL). Guru-guru yang mengampu mata pelajaran produktif (bidang Perhotelan’ menstimulasi gairah siswa untuk ‘mempraktikkan’ materi yang mereka geluti selama satu semester ini.

Cuaca relatif cerah siang ini, Rabu (11/12/2024). Secara tak sengaja saya ‘lewat’ di depan Ruang Praktik Siswa (RPS) program Kuliner. Dengan wajah yang ramah, ibu Ledyana Seko ‘menyapa’ saya sekaligus mengajak untuk ‘ikut menikmati’ buah karya dari para peserta didik itu.

Sementara itu, beberapa guru sedang ‘menguji’ kemampuan siswa dalam menarasikan atau mempresentasikan ‘hasil kerja’ mereka sebelumnya. Para siswa ‘tampil’ penuh percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan para penguji itu.

Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Mereka ‘diminta’ untuk mengolah menu sesuai dengan ‘ilmu’ yang mereka dapat dari Mata Pelajaran Food and Beverage. Luar biasa. Untuk pertama kalinya, saya ‘menyaksikan’ variasi masakan hasil kreasi dari para peserta didik di lembaga ini.

Jarum jam menunjukkan pukul 13.00. Baik penguji maupun para siswa sudah ‘terkuras staminanya’. Meski sesi ‘tanya jawab’ belum rampung, tetapi ‘terdesak’ oleh lambung yang kian perih, akhirnya kami sepakat untuk ‘rehat’ makan siang.

Meja yang sudah dirias rapi, coba ditata sedemikian. Para siswa dengan ‘cekatan’ menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk ritual ‘makan’. Saya agak ‘bingung’ sebab di atas meja ‘tersedia’ aneka menu. Kami diminta untuk ‘menghabiskan’ stok makanan yang kaya nutrisi dan sangat lezat itu.

“Yang enak” pasti dilahap habis. Itu sudah menjadi semacam ‘hukum alam’. Dalam waktu kurang dari satu jam, semua yang tersaji di atas meja itu ‘ludes’. Yang tersisa hanya ‘wadah atau perkakas; makan. Isinya sudah masuk ke area lambung dengan mulus.

Ternyata, di meja makan, SMK juga bisa. Kita tidak hanya ‘terampil’ mengolah atau meracik menu enak, tetapi piawai juga dalam ‘menghabiskan’. Ada keseimbangan antara actus produksi dan konsumsi.

Semua yang enak itu, tentu berasal dari ‘Pemilik Semesta’ ini. Untuk itu, segala puji dan hormat, patut diberikan kepada-Nya. SMK Stella Maris ‘selalu’ mendapat berkat melalui pelbagai kreativitas yang dihasilkan warga sekolah ini.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Info Terbaru

Karya Tulis

Opini

Statistik Kunjungan

Name
Age
Phone
🟢 Online Users
0
📊 Today's Visitors
3
📊 Today's Visits
10
📊 Yesterday's Visitors
19
📊 Yesterday's Visits
67
📊 Total Visitors
25214
📊 Total Visits
50995