SMK Stella Maris Labuan bajo, (17/04/2021). Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi kelas XII tingkat SMK Stella Maris Labuan Bajo telah selesai dilaksanakan. UKK ini berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 6-16 April 2021.

Sebagai kesimpulan atas proses ini, panitia menutup seluruh rangkaian UKK ini dengan rapat penutup, yang di dalamnya memuat evaluasi. Ketua panitia Pa Jorge Tazman pada kesempatan itu melaporkan bahwa UKK berjalan dengan tertib dan lancar. Semua siswa kelas XII terlibat dalam ujian.

Perwakilan DUDI juga menyampaikan pendapat dan masukan mereka tentang pelaksanaan Ujian Keahlian ini. Perwakilan dari DUDI Perhotelan, pak Felix Sony mengatakan, apa yang diajarkan di Sekolah rupanya sudah mengaplikasikan segala pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan di perhotelan. Untuk mempertahankan hal-hal positif dari kerjasama ini, mungkin hal ini terus dilaksanakan.

“Ada tranfer pengetahuan yang diperoleh dari sekolah,” katanya.

Pa Junaidi, perwakilan DUDI yang menguji peserta didik kelas XII memberikan kesan positif tentang kesiapan sekolah dan siswa/i yang membangkitkan antusias dalam diri penguji. Lebih dalam ia menegaskan bahwa kehadirannya sebagai penguji bukan hanya sebatas tugas, tetapi sungguh menerapkan kompetensi keahliannya.

Perwakilan Asosiasi HPI yang menguji siswa/i program UPW, pak Stanislaus Gustin memberikan catatan jujur dan bermanfaat bagi SMK Stella Maris. Masih banyak siswa/i UPW masih belum maksimal mengeksplorasi kompetensi kejuruan yang dipilih. Dalam komunikasi pribadi, ia menemukan bahwa siswa/i tidak memiliki waktu yang cukup untuk berada di tempat PRAKERIN (praktek kerja industri), akibat pandemi Covid 19. Butuh waktu lebih banyak bagi siswa/i agar digembleng lebih lanjut, biar beradaptasi dengan situasi riil yang di DUDI.

Dari program keahlian TKRO, catatan evaluasi disampaikan secara langsung oleh Pa Max Santosa. Ia memberikan poin penting dari bisikan para DUDI yaitu: saat pelaksanaan UKK selanjutnya, peserta UKK harus membawa laporan Prakerin. Laporan ini menjadi informasi penting bagi penguji untuk melihat perkembangan kompetensi keahlian yang dimiliki oleh siswa selama di lapangan.

Pengawas pembina, Bapak Dorotheus Jamin pada sambutannya mengapresiasi kegiatan penutupan/evaluasi dari UKK di SMK Stella Maris.

“Ini menjadi kegiatan yang sangat urgen diperlukan. Dan ini menjadi sesuatu baik dan perlu dipertahankan selanjutnya, agar secara bersama kita mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan UKK,” katanya penuh motivasi.

Kepala SMK Stella Maris, Rm. Kornelis Hardin, Pr., S.Fil menerima masukan dan evaluasi dari DUDI dengan penuh syukur. Ia menilai masukan ini amat bermanfaat untuk kemajuan SMK Stella Maris. Keberhasilan UKK ini tidak terlepas dari peran DUDI yang menggandeng SMK untuk mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan di dunia usaha dan dunia industri dimulai dari sekolah. DUDI telah membuka mata sekolah untuk melihat lebih jauh tentang kelangsung proses pendidikan di SMK Stella Maris yang selaras dengan iklim kerja di dunia perhotelan.

Untuk diketahui, UKK tingkat SMK Stella Maris diujikan kepada 331 siswa, dengan perincian program jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) 48 siswa, Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) 50 siswa, Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 112 siswa, dan Perhotelan 121 siswa.

2 Responses

  1. Trimakasih kepada para Penguji yg telah menggali kemampuan para siswa/i untuk menjadi bahan acuan bagi sekolah kedepannya sehingga lebih mantap lagi. Trimakasih juga kepada Bpk dan Ibu Guru yg telah membimbing dan berbagi ilmu kpd siswa/i selama kurang lbih 3 tahun. Salam sukses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *