Tim Volley putri SMK Stella Maris akhirnya ‘keok’ juga. Mereka dihajar tim tangguh SMAK St. Ignatius Loyola dalam pertandingan final di Stadion Loyola pada Juma’t, (22/11/2024) dengan skor telak 3-1.
Bermain di hadapan ‘ribuan supporter’ tuan rumah, tim asuhan Yeremias Maladin dibuat tak berkutik oleh anak-anak Loyola. Dimotori oleh sang ‘spiker utama’, ibu Ima, salah satu pemain profesional di level Kabupaten, para srikandi Stella Maris ‘hancur lebur’. Para spiker Stella Maris seperti Reta, Berty, Ledy, dan Delcy ‘tak bisa’ berbuat banyak dalam laga pamungkas ini.
Sejatinya, anak-anak Stella Maris sempat ‘mencuri perhatian’ penonton pada set pertama. Dalam game awal itu, mereka tampil ‘cukup solid’. Pertahanan dan serangan berjalan sesuai skenario. Dalam waktu yang relatif singkat, mereka merebut game itu dengan selisih poin yang sangat lebar (25-16).
Merasa berada ‘di atas angin’, anak-anak Stella tampak lengah dalam game selanjutnya. Kondisi itu dibaca dengan sangat baik oleh para punggawa Loyola. Tanpa ampun, mereka ‘membombardir’ pertahanan Stella Maris. Intensitas serangan yang tinggi itu, membuahkan hasil. Mereka berhasil menyamakan kedudukan pada game kedua.
Pada game selanjutnya, anak-anak Stella benar-benar ‘tak berdaya’. Memang sesekali serangan mereka mampu menembus pertahanan Loyola. Tetapi, secara keseluruhan, squad Loyola menguasai jalannya pertandingan. Ibu Ima cum suis semakin leluasa melakukan spike keras yang gagal dibaca oleh para pemain Stella. Alhasil, tim Stella Maris ‘tahluk’ dan harus puas menempati posisi ‘runner up’. Dengan hasil ‘minor ini’, maka anak-anak Loyola berhak memboyong trofi PGRI Cup edisi 2024.
Kapten tim Stella, Retus tampak begitu kecewa dengan hasil akhir ini. “Jujur, saya sangat sedih dengan hasil pertandingan final ini. Namun, kami harus akui bahwa tim Loyola bermain sangat baik terutama pada set kedua, ketiga dan keempat”, ujar guru Matematika ini.
Sementara itu, sang pelatih, Yeremias Maladin mengakui bahwa anak asuhnya tampak lengah setelah merebut game pertama. “Secara keseluruhan, saya bangga dengan penampilan tim hari ini. Namun, saya akui bahwa kami sedikit lengah dalam membaca serangan Loyola pada game selanjutnya”, ujar lelaki asal Rungkam-Boleng ini.
Rekasi yang lebih bijak keluar dari mulut salah satu supporter fanatik Stella, pak Oncyk. Guru produktif program otomotif ini menilai bahwa anak-anak Stella tampil cukup bagus. Kekalahan ini menjadi pelajaran untuk diperbaiki dalam turnamen lainnya. “Hemat saya, anak-anak Stella tampil bagus. Kekalahan ini mesti dijadikan pelajaran”, ujar Oncyk.