Dua puluh empat siswa SMK Stella Maris yang tergabung dalam Sanggar tari terus melekak-lekuk tubuh mereka mengikuti musik yang ada (27/07).
Meski panas terus menyengat, mereka enggan berhenti. Seolah-olah, tarian itu kian hari kian menyatuh dalam tubuh para siswa SMK Stella Maris. Latihan yang berlangsung di lapangan SMK Stella Maris tersebut kini menginjak satu bulan lebih.
Hal ini dibenarkan Maria Magdalena Tania Garut atau Tania. Ia merupakan seorang siswa yang ditunjuk untuk melatih teman-temannya sendiri. Ia mengatakan kalau mereka sudah berlatih semenjak sebulan lalu, pasca Dinas PPO Provinsi melayangkan undangan perlombaan.
Menurut pengakuan Rudi Jehanat, selaku pendamping sanggar ini mengatakan selama latihan berlangsung beliau tidak pernah campur tangan dalam menentukan koreografi tarian.
βSaya mengakui mereka. Untuk saya, mereka hebat. Saya tidak pernah melatih bagaimana mereka harus menari. Mereka sendiri yang menentukan gerakkannya. Tania yang mendekorasi semua koreografinya. Saya hanya mendampingi saja.β terang Rudi kepada media saat ditemui di lokasi.
Ketika diwawancarai, salah satu anggota sanggar ini menyampaikan harapannya agar mereka dapat meraih medali.
βTujuan kami cuma satu, kami mampu membawa pulang medali tersebut. Kalau pun tidak, kami tetap berbangga karena kami sudah menunjukkan SMK Stella Maris itu bisa.β ucap Katarina Pandang disela-sela latihan.
Sesuai surat dengan nomor 421/3045/PK.3.1/2023, tarian kontemporer ini nantinya akan direkam dalam bentuk video, selanjutnya dikirim ke Dinas PPO Provinsi NTT. *Rio Berchmans
Admin: Lorensius Ndare, S.Kom