Turnamen Volley PGRI Cup sudah tiba di fase puncak. Tim volley putri SMKS Stella Maris berhasil melenggang ke partai final setelah menekuk tim juara bertahan, SMKS Bina Mandiri melalui pertarungan 4 game. Skor akhir dalam laga yang berlangsung di lapangan SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II pada Senin (18/11/2024) itu adalah 3-1.
Tanpa mengabaikan kontribusi dari pemain yang lain, satu nama yang menyedot perhatian penonton dalam duel itu adalah Margereta Haiman. Pemain yang disapa ‘Retus’ itu dipercayakan sebagai kapten tim. Intuisi pelatih dalam memilih ibu guru Matematika, ternyata tidak meleset.
Selain memperlihatkan jiwa ‘leadership’ yang bagus, sulung dari 6 bersaudara ini, tampil nyaris sempurna di atas lapangan. Meski bertubuh pendek, namun ibu yang selalu ‘berkaca mata’ ini, memiliki senjata unggulan dalam mendulang poin bagi timnya. Retus tidak hanya unggul dari segi spike, tetapi juga ‘service’ yang keras dan akurat. Service dari Retus boleh dilihat sebagai sebuah ‘serangan’ yang mematikan bagi tim lawan.
Tim SMKS Bina Mandiri boleh dibilang senbagai ‘korban’ dari dahsyatnya kekuatan service dan spike dari perempuan asal Tanah Dereng itu. Beberapa kali service dari Retus tak bisa diantisipasi oleh tim lawan. Spike yang dilancarkannya sering kali ‘tak terbendung’ atau langsung menghunjam di jantung pertahanan lawan.
Selain ‘timing’ yang tepat, Retus juga cerdas dalam membaca posisi lawan. Jika tidak ideal untuk melakukan spike, dirinya coba mencari ‘runag kosong’ melalui passing atas yang menawan. “Jantung saya berdenyut normal, ketika ibu Retus menerima bola”, ujar Viany salah satu supporter fanatik tim Stella Maris.
Gerakan tubuh dari ibu kelahiran Munting Kajang, 12 Januari 1995 ini, cukup lentur. Meski sudah ‘menikah’ namun dirinya masih ‘cekatan’ baik dalam mengejar atau pun melompat untuk melakukan spike keras. Tegasnya, alumnus Universitas Mahadewa Denpasar ini, tampil lebih menonjol dibandingkan dengan pemain lainnya.
Karena itu, rasanya tidak terlalu mengejutkan jika hasil sebuah polling amatir memperlihatkan Retus sebagai ‘pemain terbaik woman of the match) dalam laga itu. Sebuah apresiasi dan afirmasi yang tidak berlebihan. Dari segi statistik, Retus memang ‘unggul segalanya’ jika dibandingkan dengan spiker lain seperti Ledy, Berty, Rati, dan Delcy.
Tentu saja, istri dari Hendrikus Leven ini sangat bangga dengan predikat ‘pemain terbaik itu’. Namun, bagi dirinya prestasi tim jauh lebih penting ketimbang pencapaian yang bersifat individual. “Saya bangga dengan penilaian itu, tetapi bagi saya keunggulan tim jauh lebih penting. Saya tidak mengejar ambisi pribadi dalam turnamen ini. Saya puas dan senang jika Stella Maris bisa tampil sebagai pemenang pertama turnemen ini”, ujar perempuan yang murah senyum ini.
Harapan untuk keluar sebagai kampium dari Retus cum suis, sudah hampir mendekati kenyataan. Mereka sudah mengatongi tiket untuk berlaga di partai puncak melawan tim favorit juara, SMAK St. Ignatius Loyola.
Ketika ditanya soal laga final itu, Retus sangat menghormati tim lawan. Tetapi, dirinya sudah sangat siap untuk meredam ambisi para srikandi Loyola dan bertekat untuk membawa pulang trofi juara ke kandang Stella Maris.
“Yang jelas, keenaman Loyola itu sangat bagus. Mereka memiliki sejumlah pemain berbakat. Tetapi saya dan juga teman-teman tim sudah sangat siap untuk memberikan perlawanan dan bertekad untuk membawa pulang piala ke padang Stella Maris”, ungkap ibu yang sudah 4 tahun mengabdi di SMK Stella Maris itu.
Saya kira, jika Retus memperlihatkan performa yang konsisten dalam laga pemungkas nanti, impian untuk menjadi kampium turnamen, bukan hayalan belaka. Kualitas kepemimpinan dan penampilan dari Retus sangat diharapkan oleh tim Stella Maris. Pada pundak ‘ibu guru cantik’ ini, semua harapan warga ‘Bintang Laut’ diletakkan.
Berharap Retus bisa menjadi ‘bintang’ dalam duel bergengsi itu nantu. “Retus, sinar bintangmu tidak boleh redup”, pekik ibu Mega. Yah…sebagai volleymania, kami sudah tidak sabar menonton ‘aksimu’ di arena volley itu. Berikan yang terbaik untuk Stella Maris. Juara itu satu hal. Tetapi, menampilkan yang terbaik dalam laga itu, menjadi sebuah kebajikan. Puaskan dahaga penonton melalui aksi brilian di atas lapangan. Selamat berjuang di partai final,(22/11/2024) Retus dan kawan-kawan. (Sil Joni)